Victorinox Secure Pro













Jika berbicara mengenai pisau lipat serba guna, kemungkinan salah satu nama yang telintas di pikiran adalah Victorinox. Memiliki banyak varian kombinasi kegunaan, beberapa di antaranya juga sudah dilengakapi dengan fungsi media penyimpanan portable berupa USB flash drive (UFD).
Victorinox yang juga identik dengan nama Swiss Army Knife, belum lama ini memperkenalkan Victorinox Secure Pro. Produk mungil dengan dimensi 58 x 18 x 19,5 mm ini

cukup meyakinkan. Dimulai dari enkripsi data AES 256-bit pada produk dengan pilihan kapasitas antara 8GB hingga 32GB ini. Jika dirasa belum cukup, masih ada tambahan fingerprint sensor, sehingga data yang tersimpan hanya dapat dibuka oleh permiliknya sendiri. Jika secara fisik UFD dibuka paksa untuk mengakses data, otomatis memory chip akan melakukan self destruct.
Produk ini akan dipasarkan antara $75 hingga $270, tergantung kapasitas UFD. Mungkin kendalanya ketika melewati pemeriksaan keamanan seperti di pintu mal, gedung perkantoran, bandara atau tempat lainnya. Tidak mudah meyakinkan keamanan bahwa Ada tidak bermaksud membawa pisau ini untuk membahayakan pihak lain.


Sniper: Ghost Warrior


Bila umumnya game berbau militer memberikan Anda pengalaman bagaimana rasanya memegang senapan besar dan menembaki musuh dengan membabi buta, tidak begitu halnya dalam game Sniper: Ghost Warior. Di game ini, alih-alih menjadi seorang infantri, Anda khusus dijadikan sebagai seorang sniper (penembak jitu).
Dikembangkan oleh City Interactive, Sniper berisi 16 misi yang terdiri dari penyerangan secara terbuka, dan terbanyak adalah menjadi sniper. Plot ceritanya mengambil sebuah tempat rekaan....


di Amerika Selatan bernama Island Truena yang dikuasai oleh diktator. Pemain akan berperan sebagai pasukan Amerika yang bertugas membanu para pemberontak dalam menggulingkan sang diktator[menggulingkan di sini bukan berarti harus menggelindingkan sang diktator ya sob]. City Interactive mengklaim bahwa game ini merupakan game penembak jitu paling realistik yang pernah ada. Contohnnya, jika karakter game Ada denyut jantungnya normal, maka proses penembakan akan lebih mudah. Tapi bila si karakter berada dalam tekanan dan detak jantungnya meningkat, ia akan lebih susah membidik.

ASUS ROG G73Jh




Kebanyakan notebook gaming memiliki design yang tidak banyak berbeda dengan notebook kebanyakan. Biasanya, perbedaan yang paling tampak hanya pada corak yang berbeda pada note book gaming, tambahan lampu, atau tambahan minor lain yang sifatnya hanya hiasan, dan tidaklah signifikan.
Asus Republic of Gamers (ROG) G73Jh mencoba melakukan pendekatan yang berbeda, dengan sebuah notebook yang rancangannya terinspirasi konsep dari pesawat stealth fighter F-117 Nighthawk.


Hasilnya sebuah notebook gaming dengan rancangan unik, terlihat pada sudut-sudut yang terbentuk di notebook ini. Aliran udara panas dan komponen yang bising di kumpulkan di bagian belakang. Ini juga memungkinkan notebook Asus ROG G73Jh memiliki keyboard dengan kemiringan 5 derajat, untuk kenyamanan bermain dengan penggunaan intensitas tinggi, dan waktu yang lama.
Tentunya selain dari bentuk, sebuah notebook ini juga menawarkan spesifikasi yang tinggi:

Processor : Intel core i7
RAM : 8GB DDR3
VGA : ATI Radeon HD5870 support Direct X11

Itu adalah beberapa spesifikasi yang cukup meyakinkan untuk para hardcore gamer sekalipun.



AR (augmented reality), Sebuah Teknologi Masa Kini


Masih ingat dengan film Robo Cop? Dari balik kacamata helm-nya, Robo Cop memindai musuh. Sesaat kemudian, informasi tentang sang musuh terpampang di kacamatanya. Dulu teknologi tersebut mungkin hanya masuk ranah fiksi ilmiah. Tapi sekarang tidak lagi. Augmented Reality telah membawa kecanggihan tersebut ke dalam dunia nyata. Selama ini, dunia nyata dan dunia virtual berjalan masing-masing. Teknologi virtual, khususnya computer grafis, telah mencapai kemajuan yang luar biasa. Kini para peneleti dan insinyur berusaha menarik computer grafis keluar dari layar monitor, dan mengintegrasikannya dalam dunia nyata. Teknologi ini, yang dikenal dengan augmented reality (AR), mengaburkan batasan antara dunia nyata dengan dunia virtual. AR menambahkan sesuatu hasil ciptaan computer (computer-generated) pada apa-apa yang kita lihat, dengar , cium, dan rasakan....



Dalam rentang antara dunia virtual dan nyata, AR lebih dekat kepada dunia nyata. AR menambahkan gambar, suara, umpan sentuhan (haptic feedback), dan bau pada dunia sesungguhnya. Setiap orang, mulai dari wisatawan, tentara, hingga dokter dapat memanfaakan teknologi ini.
AR mengubah cara pandang kita terhadap dunia, atau paling tidak cara pandang penggunannya. Bayangkan diri Anda tengah berjalan atau berkendara di jalan raya. Dengan AR, yang mungkin terlihat di layar kaca mata biasa, informasi grafis tampil dalam pandangan Anda. Ya, seperti Roo Cop.
Demikian pula dengan informasi audio yang akan menjelaskan segala sesuau yang Anda dengar. Informasi ini akan berubah seiring, dengan gerakan kepala Anda. Tak perlu menunggu lama, teknologi ini pun sudah dibenamkan pada smartphone besutan Apple Inc.

Komponen AR

Ide dasar AR sebenarnnya sederhana, yakni menempatkan informasi grafis, suara, dan perangkat sensorik lainnya di dunia nyata. Beberapa penelitian AR tengah dijalankan di banyak universitas di seluruh dunia. Salah satu yang menarik adalah SixthSense, system AR yang dikembangkan di MIT.
SixthSense bekerja dengan empat komponen utama yang juga digunakan pada banyak system AR, yakni kamera, proyektor kecil, smartphone, dan cermin. Keempat komponen inidirangkai dan dikalungkan di leher, seperti kita mengalungkan Flash Disk atau peluit.
Si pengguna memakai plester berwarna pada empat ujung jarinya. Plester berguna memanipulasi gambar yang dipancarkan oleh proyektor. Proyektor memancarkan gambar tombol smartphone pada telapak tangan pengguna. Ujung jari yang telah dilapisi plester berwarna menekan tombol-tombol tersebut.
Cermin menangkap gerakan jari dengan plester berwarna, dan mengirimkannya kepada smartphone. Gambar tombol ini bias dipancarkan di mana saja, di telapak tangan pengguna, dinding, atau bahkan gelas minum. Selain plester berwarna, kuku yang dicat bias digunakan sebagai manipulator.
AR di Militer dan Kedokteran

Bidang lain yang terbantu dengan kehadiran AR adalah militer dan kedokteran. Informasi yang tampil di kaca kokpit atau kaca depan helm penerbangan adalah contoh pemanfaatan teknologi AR dalam dunia militer. Tentara AS kini telah dilengkapi dengan kacamata khusus buatan Arcane Technologies (http://www.arcane-technologies.com), dengan fungsi yang sama dengan kacamata Robo Cop.
Dalam dunia kedokteran, AR diguakan dokter untuk menampilkan informasi CT scan (computed tomography scan) dan MRI (magnetic resonance imaging), yang memberikan gambaran anatomi internal pasien, pada saat pembedahan berlangsung.

Alhamdulillah,Blog Naik Page Rank

Terima kasih buat visitor yang selama ini setia berkunjung ke blog saya,
kini Blog Vanestorrz ini memiliki Page Rank 2.......
saya dulu berpikir bahwa Naik Page Rank adalah sesuatu yang sangat tidak mungkin bagi Anak yang besok berumur 14 tahun ini.....


mudah-mudah an dengan meningkatnnya Page Rank....
Saya semakin bersemangat lagi untuk Share Informasi Dengan kalian...


Sekali Lagi saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnnya...

sekian saja...

Wassalamualaikum WR.WB